Tindakan Kecil Berdampak Besar - "DiDo Nogata BAKISAN"
Headlines News :
Home » » Tindakan Kecil Berdampak Besar

Tindakan Kecil Berdampak Besar

Written By GDE NOGATA on Senin, 10 Agustus 2015 | 01.26



KARAKTER DAN INFORMASI
Harian - Kompas Cetak | 20 Maret 2015 
Cinta adalah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta adalah sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, yaitu kasih sayang. Pendapat lain menyatakan, cinta adalah aksi yang dilakukan manusia terhadap obyek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan obyek tersebut.
Sementara itu, kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh pengikut dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah ”melakukannya dalam kerja” dengan praktik seperti magang.
Mengapa harus cinta dan kepemimpinan? Karena kedua hal ini 
merupakan landasan yang dapat membangun seseorang menjadi pribadi yang cerdas dan tulus hati. Jiwa kepemimpinan dalam diri seseorang akan membuat dia dapat mengatur masalah dengan baik, memahami karakter orang lain, memiliki pola pikir yang berbeda, dan mampu menjadi teladan bagi banyak orang.
Dewasa ini tak sedikit kita melihat pemimpin arogan, sombong, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Bagaimana cara mengatasinya? Cinta merupakan jawaban untuk fenomena ini. Dengan memiliki rasa cinta dan belas kasih, seseorang dapat berempati, merasakan kesulitan orang lain, bersyukur, dan tergerak membantu orang lain. Dengan cinta, kesombongan, arogansi, dan sifat ke-aku-an seseorang ditekan, digantikan rasa simpati dan empati terhadap sesama.
Seorang pemimpin dapat menjadi penentu kemajuan ataupun kemunduran organisasi, bahkan negara. Oleh karena itu, jiwa kepemimpinan yang cerdas harus ditumbuhkan beriringan dengan mengembangkan rasa cinta dan empati pada diri seseorang, terutama anak muda.
SMA Negeri 4 Denpasar atau Foursma menjadi salah satu sekolah yang sedang menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan rasa cinta kepada siswa. Hal ini antara lain terwujud dalam kegiatan 4 Love 4 Charity (Foursma Love For Charity) yang bertema cinta dan kepemimpinan. Kegiatan 4 Love 4 Charity adalah langkah kecil dari rasa cinta sivitas akademika Foursma untuk mewujudkan terpenuhinya hak anak yatim piatu di Yayasan Dharma Jati. 4 Love 4 Charity meliputi serangkaian kegiatan di sekolah ataupun di Yayasan Dharma Jati.
Kegiatan ini dibagi dua, yaitu pre-event dan event. Pre-event merupakan tahapan awal atau persiapan sebelum acara inti yang berlangsung sekitar dua minggu, 1-15 Februari 2015. Persiapan dimulai dari pembentukan tim yang terdiri atas 10 orang, pembagian tugas, rapat koordinasi sebagai kegiatan internal, dan berkunjung ke Panti Asuhan Yayasan Dharma Jati II. Mereka mengobservasi, berdiskusi dengan pemilik panti, dan mulai mengajar anak-anak yatim piatu sebagai kegiatan eksternal.
Pembagian tugas
Setelah tim terbentuk pada 1 Februari 2015, pembagian kerja pun dilakukan. Rapat koordinasi pun berlangsung antara tim dan pembina dari pihak guru. Pada 21 Februari dibuka penerimaan donasi berupa barang dan uang. Pada 20 Februari, kami membuat Charity Booth yang menerima donasi dan sebagai media bagi teman-teman untuk menyampaikan pesan dan harapan kepada teman-teman yang berada di Panti Asuhan Dharma Jati II. Hari Minggu, 22 Februari, kami bersama pembina berkunjung ke Panti Asuhan Dharma Jati II.
Di sini, kami duduk melingkar bersama teman-teman dari Panti Asuhan Dharma Jati II. Kami saling berkenalan dan bercerita, juga berbagi tawa bersama. Setelah suasana mulai hangat, kami melanjutkan dengan gim yang bertujuan membentuk kebersamaan.
Gim ini bernama ”Silent Killer”. Di sini ada dua orang yang menjadi pembunuh dan detektif. Detektif bertugas menebak siapa yang menjadi pembunuh. Pembunuh bertugas ”membunuh” dengan cara mengedipkan mata secara diam-diam kepada korban. Seusai bermain, kami berbagi penganan ringan sambil bercerita.
Kami lalu diajak berkeliling Panti Asuhan Dharma Jati II. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 13.00 Wita. Seusai berkeliling, kami duduk bersama dan makan siang.
Dalam kegiatan ini tersirat makna besar meski dimulai dari hal sederhana. Makna itu menyiratkan manfaat yang tak hanya tersampaikan kepada satu pihak, tetapi juga berdampak bagi semua pihak yang ambil bagian di sini.
Bagi anak asuh di panti, kegiatan ini bisa memberi motivasi dalam menjalani kehidupan. Mereka juga menjadi pribadi yang optimistis. Sementara bagi donatur, misalnya, kegiatan ini menjadi media berbagi kasih dan memberi rasa bahagia karena bisa membantu sesama.
Dari kegiatan 4 Love 4 Charity juga bisa ditarik nilai-nilai didaktis. Dari sisi religi, misalnya, ini kewajiban setiap umat beragama untuk berbagi tanpa memandang suku, agama, dan ras. Dari sisi moral, kegiatan ini bertujuan mengembangkan moral anak-anak di panti asuhan agar selalu optimistis. Dari segi budaya, kegiatan ini berkorelasi pada budaya turun-temurun bangsa Indonesia, yakni gotong royong, saling membantu.
Kegiatan 4 Love 4 Charity bisa menjadi salah satu bentuk kepedulian kita terhadap teman-teman yang kurang beruntung. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara mengembangkan jiwa kepemimpinan dan memupuk rasa cinta para siswa.
INTAN UDAYANI, GURU SMA NEGERI 4, DENPASAR
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. "DiDo Nogata BAKISAN" - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template