Ruwatan, Sucikan Diri dari Sukerta - "DiDo Nogata BAKISAN"
Headlines News :
Home » » Ruwatan, Sucikan Diri dari Sukerta

Ruwatan, Sucikan Diri dari Sukerta

Written By GDE NOGATA on Senin, 07 September 2015 | 00.46


10 Agustus 2015 17:54 WIB Category: Budaya jawa, Pringgitan, Tradisional
(Foto: blog ugm)
TRADISI RUWATAN merupakan satu upacara dalam kebudayaan Jawa yang masih dilestarikan hingga hari ini. Ruwatan merupakan ritual membuang sukerta agar jiwa kembali suci. Dalam ritual ini, dalang yang mempergelarkan wayang kulit purwa (biasanya dalang khusus, bukan sembarang dalang), menggelar lakon Sudamala atau Durga Ruwat. Lakon Murwakala sendiri memuat masalah pensucian, yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali.
Konon, orang yang nandang sukerta ini diyakini akan menjadi mangsa Bathara Kala. Maka untuk menghindarinya, dilakukanlah upacara Ruwatan bagi mereka agar terbebas dari sukerta. Setidaknya ada 60 macam kelompok yang hendaknya disucikan dari sukerta menurut Kitab Manik Maya dan Pakem Pengruwatan Murwakala. Antara lain,
1. Ontang-Anting, yaitu anak tunggal laki-laki atau perempuan.
2. Uger-Uger Lawang, yaitu dua orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak yang meninggal.
3. Sendhang Kapit Pancuran, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu laki-laki sedang anak yang ke 2 perempuan.
4. Pancuran Kapit Sendhang, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu perempuan sedang anak yang ke 2 laki-laki.
5. Anak Bungkus, yaitu anak yang ketika lahirnya masih terbungkus oleh selaput pembungkus bayi ( placenta ).
6. Anak Kembar, yaitu dua orang kembar putra atau kembar putri atau kembar “dampit” yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan ( yang lahir pada saat bersamaan ) .
7. Kembang Sepasang, yaitu sepasang bunga yaitu dua orang anak yang kedua-duanya perempuan.
8. Kendhana-Kendhini, yaitu dua orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.
9. Saramba, yaitu 4 orang anak yang semuanya laki-laki.
10. Srimpi, yaitu 4 orang anak yang semuanya perempuan.
11. Mancalaputra atau Pandawa, yaitu 5 orang anakyang semuanya laki-laki.
12. Mancalaputri, yaitu 5 orang anak yang semuanya perempuan, dan masih ada lainnya.
Adapun sesaji yang harus dipersiapkan dalam upacara Ruwatan antara lain tuwuhan, api (batu arang) di dalam anglo, kipas beserta kemenyan (ratus wangi) yang akan dipergunakan Kyai Dalang selama pertunjukan, kain mori putih kurang lebih panjangnya 3 meter, nasi golong dengan perlengkapannya, nasi wuduk dengan kelengkapannya, nasi kuning dengan kelengkapannya, bermacam-macam jenang (bubur) yaitu jenang merah, putih, jenang kaleh, dan jenang baro-baro (aneka bubur).
Tak lupa jajan pasar, burung dara satu pasang, ayam jawa sepasang, ataupun bebek sepasang.
(Fadhil/CN41/SMNetwork)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
Karmany eva dhikaras te ma phalesu kadachana, ma karma phala hetur bhur ma te sango ,stv akarmani. (Bhagawadgita II.47) Artinya : Kewajibanmu kini hanya bertindak, bekerja tanpa mengharapkan hasil, jangan sekali pahala jadi motifmu, jangan pula berdiam diri jadi tujuanmu.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. "DiDo Nogata BAKISAN" - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template