(Pesona wanita
Jawa/istimewa)
WANITA adalah sosok yang wani nyuwita. Demikian
masyarakat Jawa memandang sosok yang keberadannya ditinggikan sebagai pendorong
kesuksesan pria.
Sayangnya konsep
wani nyuwita ini bergeser menjadi wani ditata yang punya makna lain.
Jika wani nyuwita bermakna sudi untuk patuh, wani ditata lebih bermakna
patuh secara terpaksa.
Dalam khazanah Jawa,
sedikitnya ada empat kata yang dipergunakan untuk menyebut sosok wanita. Antara
lain wadon, wanita, estri, dan putri. Masing-masing memiliki makna yang tak
boleh disepelekan.
Pada sebutan “wadon”
misalnya, istilah ini diambil dari bahasa Kawi “Wadu” yang artinya kawula atau
abdi. Secara istilah diartikan bahwa perempuan ditakdirkan sebagai abdi
laki-laki. Atau pada sebutan estri. Sebutan ini berasal dari bahasa Kawi
“Estren” yang berarti panjurung (pendorong). Maknanya sama seperti yang saya
tulis di baris pertama. Yakni, sebagai pendorong lelaki untuk mencapai sukses.
Selain itu, kehidupan
wanita Jawa juga identik dengan macak, masak, dan manak. Tapi tahukah Anda,
bahwa ketiga kebiasaan itu memiliki nilai filosofi yang mendalam?
1. Masak
Wanita atau perempuan Jawa tidak sekadar membuat atau mengolah makanan, melainkan memberi nutrisi dalam rumah tangga sehingga tercipta keluarga yang sehat. Dalam aktivitas memasak, seorang wanita harus memiliki kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombinasikan berbagai bahan menjadi satu untuk menjadi sebuah makanan. Ini adalah wujud kasih sayang istri terhadap seluruh anggota keluarga.
Wanita atau perempuan Jawa tidak sekadar membuat atau mengolah makanan, melainkan memberi nutrisi dalam rumah tangga sehingga tercipta keluarga yang sehat. Dalam aktivitas memasak, seorang wanita harus memiliki kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombinasikan berbagai bahan menjadi satu untuk menjadi sebuah makanan. Ini adalah wujud kasih sayang istri terhadap seluruh anggota keluarga.
2. Macak
Macak adalah bersolek atau berhias. Jangan dimaknai hanya sebagai aktivitas bersolek mempercantik diri. Di dalamnya terkandung makna menghiasi atau memperindah bangunan rumah tangga. Juga mempercantik batinnya supaya memiliki sifat yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar dan mau bekerja keras.
Macak adalah bersolek atau berhias. Jangan dimaknai hanya sebagai aktivitas bersolek mempercantik diri. Di dalamnya terkandung makna menghiasi atau memperindah bangunan rumah tangga. Juga mempercantik batinnya supaya memiliki sifat yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar dan mau bekerja keras.
3. Manak
Manak artinya melahirkan anak. Tidak semata mengandung dan melahirkan, seorang wanita berkewajiban untuk mengurus, mendidik, dan membentuk karakter seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.
Manak artinya melahirkan anak. Tidak semata mengandung dan melahirkan, seorang wanita berkewajiban untuk mengurus, mendidik, dan membentuk karakter seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.
Namun, di balik itu
semua, seorang lelaki tetap harus memilih seorang wanita yang akan menjadi
pendamping hidupnya, berdasar tiga watak sebagaimana yang diajarkan pujangga
R.Ng. Ranggawarsita ini.
Yakni watak Wedi
(menyerah, pasrah, melakukan perintah laki-laki dengan sepenuh hati), watak Gemi
(tidak boros akan nafkah yang diberikan serta selalu bersyukur, mampu menyimpan
aib suami), dan watak Gemati (penuh kasih sayang dalam merawat suami).
(Fadhil,RED/CN41/SMNetwork)
(Fadhil,RED/CN41/SMNetwork)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !