PENGORBANAN
Om Swastyastu,
Jer Basuki Mawa Beya memiliki
arti “untuk selamat, berhasil, bahagia, beruntung, membutuhkan biaya,
pengorbanan serta kerja keras.
Terkait pengorbanan, umat
Hindu telah dilatih untuk melaksanakan korban suci yaitu Dewa, Pitra, Rsi,
Manusia dan Bhuta Yadnya. Dari beraneka ragam upacara yang diselenggarakan, apa
hakikat pengorbanan itu ?
KESADARAN. Kalau pengorbanan
dilakukan tanpa sadar, sama saja dengan hilang barang karena kecurian. Kita
dilatih untuk membuat sarana prasarana bebanten sehingga ketika mengerjakan
kita sadar sepenuhnya bahwa kita sedang ber-yadnya.
PERSEMBAHAN. Kita berkorban
dengan mempersembahkan sesuatu, kepada yang kita cintai.
BERHARGA. Kita dengan sadar
mempersembahkan sesuatu yang berharga. Jika membuat sesaji, kita persembahkan
bunga yang indah dan harum, buah yang segar, makanan yang lezat. Apakah kita
mempersembahkan sesuatu yang sudah tidak layak ?
DIMILIKI. Kita dengan sadar
mempersembahkan sesuatu yang berharga, yang kita miliki. Jika kita
mempersembahkan punya orang lain, tentu itu bukan pengorbanan namanya.
NILAI. Kita dengan sadar
melakukan pengorbanan, pasti dengan nilai-nilai tertentu yang kita yakini.
Kenapa kita berkorban untuk Tuhan, leluhur, guru atau orang suci, sesaman
manusia ataupun untuk alam? Semua itu ada nilai-nilai atau Tatwa yang
melandasinya.
TUJUAN. Dan ketika melakukan
Yadnya atau pengorbanan, tentu kita memiliki tujuan yang lebih besar, dari apa
yang kita persembahkan.
Itulah unsur-unsur Yadnya atau
pengorbanan yang perlu direnungkan, agar Tatwa terkait pengorbanan yang telah
diberi dan dilatih oleh para leluhur, juga bisa bermanfaat untuk menjalani
kehidupan saat ini. Jangan sampai kita terjebak hanya dalam ritual tanpa tahu
filosofi yadnya atau pengorbanan yang sebenarnya.
Apakah membangun MRT tidak
perlu pengorbanan? apakah pembangunan jalan tol layang cikampek tidak perlu
pengorbanan? apakah pembangunan ibukota negara baru di kalimantan tidak butuh
pengorbanan ? Apakah perjuangan agar bisa lepas dari Pandemi bukan pengorbanan
?
Jika tidak tahu
"ILMU" nya, bagaimana kita bisa berkorban untuk bisa ikut serta dalam
pembangunan untuk kemajuan bangsa dan negara kita ?
Semoga kita bisa membuka hati
kita, untuk terus melatih diri agar rela berkorban tanpa pamrih, sehingga
berkontribusi untuk keluarga, tempat kerja bahkan untuk bangsa, dan negara.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !