PENGORBANAN - "DiDo Nogata BAKISAN"
Headlines News :
Home » » PENGORBANAN

PENGORBANAN

Written By GDE NOGATA on Senin, 25 April 2022 | 18.40

 PENGORBANAN


Om Swastyastu,

Jer Basuki Mawa Beya memiliki arti “untuk selamat, berhasil, bahagia, beruntung, membutuhkan biaya, pengorbanan serta kerja keras.

Terkait pengorbanan, umat Hindu telah dilatih untuk melaksanakan korban suci yaitu Dewa, Pitra, Rsi, Manusia dan Bhuta Yadnya. Dari beraneka ragam upacara yang diselenggarakan, apa hakikat pengorbanan itu ?

KESADARAN. Kalau pengorbanan dilakukan tanpa sadar, sama saja dengan hilang barang karena kecurian. Kita dilatih untuk membuat sarana prasarana bebanten sehingga ketika mengerjakan kita sadar sepenuhnya bahwa kita sedang ber-yadnya.

PERSEMBAHAN. Kita berkorban dengan mempersembahkan sesuatu, kepada yang kita cintai.

BERHARGA. Kita dengan sadar mempersembahkan sesuatu yang berharga. Jika membuat sesaji, kita persembahkan bunga yang indah dan harum, buah yang segar, makanan yang lezat. Apakah kita mempersembahkan sesuatu yang sudah tidak layak ?

DIMILIKI. Kita dengan sadar mempersembahkan sesuatu yang berharga, yang kita miliki. Jika kita mempersembahkan punya orang lain, tentu itu bukan pengorbanan namanya.

NILAI. Kita dengan sadar melakukan pengorbanan, pasti dengan nilai-nilai tertentu yang kita yakini. Kenapa kita berkorban untuk Tuhan, leluhur, guru atau orang suci, sesaman manusia ataupun untuk alam? Semua itu ada nilai-nilai atau Tatwa yang melandasinya.

TUJUAN. Dan ketika melakukan Yadnya atau pengorbanan, tentu kita memiliki tujuan yang lebih besar, dari apa yang kita persembahkan.

Itulah unsur-unsur Yadnya atau pengorbanan yang perlu direnungkan, agar Tatwa terkait pengorbanan yang telah diberi dan dilatih oleh para leluhur, juga bisa bermanfaat untuk menjalani kehidupan saat ini. Jangan sampai kita terjebak hanya dalam ritual tanpa tahu filosofi yadnya atau pengorbanan yang sebenarnya.

Apakah membangun MRT tidak perlu pengorbanan? apakah pembangunan jalan tol layang cikampek tidak perlu pengorbanan? apakah pembangunan ibukota negara baru di kalimantan tidak butuh pengorbanan ? Apakah perjuangan agar bisa lepas dari Pandemi bukan pengorbanan ?

Jika tidak tahu "ILMU" nya, bagaimana kita bisa berkorban untuk bisa ikut serta dalam pembangunan untuk kemajuan bangsa dan negara kita ?

Semoga kita bisa membuka hati kita, untuk terus melatih diri agar rela berkorban tanpa pamrih, sehingga berkontribusi untuk keluarga, tempat kerja bahkan untuk bangsa, dan negara.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
Karmany eva dhikaras te ma phalesu kadachana, ma karma phala hetur bhur ma te sango ,stv akarmani. (Bhagawadgita II.47) Artinya : Kewajibanmu kini hanya bertindak, bekerja tanpa mengharapkan hasil, jangan sekali pahala jadi motifmu, jangan pula berdiam diri jadi tujuanmu.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. "DiDo Nogata BAKISAN" - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template